1. Zeti Akhtar Aziz, Gubernur Bank Negara Malaysia (63 tahun)
Sejak 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Bank Sentral Malaysia, Dr Aziz atau sering dipanggil Zeti, adalah wanita pertama yang menduduki peringkat teratas dari 10 gubernur bank sentral dunia.
Ekonom The University of Pennsylvania itu awalnya sebagai Gubernur ad interim dalam keadaan sulit saat krisis finansial Asia 1998. Pendahulunya memilih berhenti ketimbang harus memaksakan mengambil kebijakan kontrol modal masuk untuk melindungi ringgit dari spekulasi pada 1998 pada masa pemerintah an dipimpin Perdana Menteri Mahatir Mohamad. Meski terus dikritik, terutama dari IMF, Aziz mematok mata uang terhadap Dolar AS dan melarang perdagangan mata uang dari offshore. Wanita bersuara lembut namun pragmatis ini mengawasi transisi ringgit yang mengambang pada 2005 dan relaksasi aturan devisa.
Dengan hubungan baik antara bank Malaysia dengan China, pertukaran renminbi dengan Ringgit dibuka Agustus. Ini seperti jendela bagi pasar emerging market yang menggunakan mata uang di luar Dolar AS, sehingga dapat memicu perdagangan barang.
Aziz juga memperjuangkan sistem keuangan Islam (syariah), sehingga Malaysia menjadi garda depan pasar uang syariah. Aziz berasal dari keluarga Turki dan Arab. Ayahnya adalah ekonom dan ibunya aktivis sosial. Pamannya, Hussein Onn adalah Perdana Menteri ketiga Malaysia.
2. Kim Jeong-ah (48)
Chief executive CJ Entertainment Korea Selatan
Ia menjalankan perusahaan media terbesar di negaranya, ia juga penyedia utama video game online. Sebagai perintis bisnis pertunjukan dan produser. Dia memulai memimpin CJ Entertainment's menjadi marketing dan distribusi pada 2005 dan diangkat menjadi CEO Januari lalu. Ia juga menjadi pendukung film asing. CJ Entertainment memegang distribusi film Iron Man, Indiana Jones dan the Kingdom of the Crystal Skull, Kung Fu Panda dan lainnya di Korea. Ia berencana untuk memproduksi film 3 Dimensi (1492 Pictures), studio yang dikenal untuk menghasilkan tiga film awal Harry Potter. CJ Group dimulai pada 1995.
3. Jamelah Jamaluddin (54)
CEO of Kuwait Finance House Malaysia
Ia adalah kepala bank syariah terbesar di Malaysia dengan kapitalisasi US$ 640 juta, berafiliasi dengan perusahaan syariah terbesar di dunia. Sebelumnya ia memegang Malaysia 's RHB Islamic Bank, menjadi CEO wanita pertama dalam industri perbankan syariah. Sebagai orang yang berkecimpung selama 25 tahun, ia diminta bergabung kembali dengan perusahaan Kuwait untuk membereskan masalah kredit perumahan setelah terkena serangkaian kredit macet.
4. Kwon Sook Kyo (53)
Chief Executive Woori Finance Information System, Korea Selatan
Ia menjadi wanita pertama yang memimpin Woori Financial Group. Dia mengawasi rencana perluasan ke China, India dan Asia Tenggara. Ia meraih gelar sarjana matematika dari Ewha Womens University dan MBA dari Sogang Univerity. Ia bergabung dengan Citibank cabang Seoul pada 1985 dan menjadi supervisor departemen IT sebelum menjadi managing director.
5. Jennifer Li (42)
CFO Baidu China
Kepala financial officer perusahaan penyedia internet yang dominan di Cina sejak 2008. Pada Mei, ia bergabung dengan perusahaan rokok raksasa Philip Morris International. Li bekerja bersama GM selama 7 tahun yang memegang posisi keuangan di Singapura, Amerika, dan Kanada dan menjadi CFO GM di China pada 2001 dan controller GMAC di Amerika Utara.
6. Peggy Liu (42)
Ketua bersama Kolaborasi Energi Bersih AS-Cina
Ambisi membawa teknologi bersih ke Cina adalah gagasannya. Ia menjadi ketua dalam Kolaborasi antara AS-Cina dalam hal teknologi bersih. Dalam 3 tahun, ia melatih 600 walikota Cina mengenai cara mengelola kotanya agar lebih ramah lingkungan. Ia juga merancang jaringan untuk menghemat energi listrik dan membagikan 10 juta lampu hemat energi. Melalui Rolodex-nya yang legendaris, ia menjalin partnership dengan Accenture, Dell, Cisco, dan Duke Energy. Liu berkembang di Amerika, belajar teknik komputer di MIT dan memegang berbagai pekerjaan dalam tahap awal dana modal Ventura di Shanghai, Mc Kinsey& Co dan Clinton Global Initiative.
7. Lakshmi Pratury (50)
Conference Organizer, India
Ia penyelenggara konferensi pertama TEDIndia di Mysore tahun lalu, acara besar tahunan mengenai teknologi. Di negara bagian Maharashtra pada Desember lalu, ia mengadakan konferensi pertama INK (Inovasi dan Pengetahuan) dalam kemitraan dengan TED yang akan mengikuti format yang sama. Ia berencana membawa tokoh-tokoh India dari luar TI di panggung Global. Ia juga memasukkan konduktor musik Georger Matius sebagai pembicara tamu, inovator LEGO John Henry Harris, pencipta kartun Simpson Matt Groening dan sutradara fil James Cameron. Ia membangun karirnya di Intel dan sebuah perusahaan modal ventura.
8. Tanya Dubash (39)
Presiden Marketing GOdrej Industries India
Penjualannya mencapai US$ 1,9 miliar, Tanyu tumbuh menjadi taipan India yang berkembang dengan pengalaman nyata. Ketika perusahaan patungannya dengan Procter & Gamble (P&G) berakhir pada 1990, ia mendapat pelatihan untuk meneruskan merek Godrej. Ia juga memimpin usaha pengolahan ayam dan makanan olahan. Anak perempuan tertua dari milioner Adi Godrej ini meraih gelar bidang ekonomi dan politik dari Brown University dan melakukan program manajemen tingkat lanjut dai Harvard Business School.
0 Response to "Delapan Eksekutif Wanita Berpengaruh di Asia"
Post a Comment