1. Saat Puasa, tubuh melakukan detoksifikasi
Makanan kita sehari-hari kemungkinan banyak mengandung zat adiktif, apalagi bila kita senang mengkonsumsi makanan cepat saji. Pada saat puasa, tubuh memiliki kesempatan mengeluarkan zat-zat racun dalam tubuh, karena sebagian besar racun ini tersimpan dalam lemak. Selama puasa, tubuh membakar lemak sebagai sumber energi, pada saat inilah racun dilepaskan dari tubuh. Organ-organ tubuh yang terlibat dalam hal ini seperti hati dan ginjal akan dapat bekerja lebih maksimal karena beban mereka berkurang pada saat puasa.
Makanan kita sehari-hari kemungkinan banyak mengandung zat adiktif, apalagi bila kita senang mengkonsumsi makanan cepat saji. Pada saat puasa, tubuh memiliki kesempatan mengeluarkan zat-zat racun dalam tubuh, karena sebagian besar racun ini tersimpan dalam lemak. Selama puasa, tubuh membakar lemak sebagai sumber energi, pada saat inilah racun dilepaskan dari tubuh. Organ-organ tubuh yang terlibat dalam hal ini seperti hati dan ginjal akan dapat bekerja lebih maksimal karena beban mereka berkurang pada saat puasa.
2. Puasa dapat mengurangi beban sistem pencernaan
Selama berpuasa, organ pencernaan beristirahat. Fungsi fisiologis terus bekerja secara normal, terutama produksi sekresi pencernaan, tapi dengan beban yang jauh berkurang. Pada saat puasa, tubuh juga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, proses pencernaan makanan terjadi pada tingkat stabil, serta pelepasan energi juga mengikuti pola bertahap. Akan tetapi, pada saat puasa produksi asam di lambung tetap berjalan, sehingga pasien yang menderita ulkus peptikum disarankan untuk melakukan puasa secara hati-hati.
Selama berpuasa, organ pencernaan beristirahat. Fungsi fisiologis terus bekerja secara normal, terutama produksi sekresi pencernaan, tapi dengan beban yang jauh berkurang. Pada saat puasa, tubuh juga menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, proses pencernaan makanan terjadi pada tingkat stabil, serta pelepasan energi juga mengikuti pola bertahap. Akan tetapi, pada saat puasa produksi asam di lambung tetap berjalan, sehingga pasien yang menderita ulkus peptikum disarankan untuk melakukan puasa secara hati-hati.
3. Puasa Mengatasi inflamasi
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi sakit radang dan alergi. Contoh penyakit inflamasi seperti arthritis dan penyakit kulit seperti psoriasis arthritis. Beberapa ahli menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan penyembuhan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi sakit radang dan alergi. Contoh penyakit inflamasi seperti arthritis dan penyakit kulit seperti psoriasis arthritis. Beberapa ahli menyatakan bahwa puasa dapat meningkatkan penyembuhan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa.
4. Puasa dapat mengurangi gula darah
Puasa dapat meningkatkan pemecahan glukosa sehingga tubuh bisa mendapatkan energi. Pada saat puasa, produksi insulin akan bekurang. Glukagon diproduksi untuk memfasilitasi pemecahan glukosa, sehingga mengurangi gula darah.
Puasa dapat meningkatkan pemecahan glukosa sehingga tubuh bisa mendapatkan energi. Pada saat puasa, produksi insulin akan bekurang. Glukagon diproduksi untuk memfasilitasi pemecahan glukosa, sehingga mengurangi gula darah.
5. Puasa meningkatkan pembakaran lemak
Respon pertama tubuh terhadap puasa adalah memecah glukosa. Ketika persediaan glukosa habis, makan ketosis dimulai. Sementara pada saat puasa asupan makanan terbatas, lemak tubuh dipecah untuk melepaskan energi, sehingga tubuh mengalami penurunan jumlah lemak yang signifikan.
Respon pertama tubuh terhadap puasa adalah memecah glukosa. Ketika persediaan glukosa habis, makan ketosis dimulai. Sementara pada saat puasa asupan makanan terbatas, lemak tubuh dipecah untuk melepaskan energi, sehingga tubuh mengalami penurunan jumlah lemak yang signifikan.
6. Puasa dapat mengurangi tekanan darah tinggi
Puasa adalah salah satu metode non-obat untuk mengurangi tekanan darah. Ini membantu untuk mengurangi risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyumbatan arteri oleh partikel lemak. Seperti telah disebutkan di atas, selama puasa cadangan lemak digunakan untuk menghasilkan energi. Tingkat metabolisme berkurang selama puasa. Hal ini membuat metabolisme stabil sehingga terjadi pengurangan tekanan darah.
Puasa adalah salah satu metode non-obat untuk mengurangi tekanan darah. Ini membantu untuk mengurangi risiko aterosklerosis. Aterosklerosis adalah penyumbatan arteri oleh partikel lemak. Seperti telah disebutkan di atas, selama puasa cadangan lemak digunakan untuk menghasilkan energi. Tingkat metabolisme berkurang selama puasa. Hal ini membuat metabolisme stabil sehingga terjadi pengurangan tekanan darah.
7. Puasa dapat menurunkan berat badan
Puasa dapat membantu penurunan berat badan dengan cepat karena mengurangi cadangan lemak dalam tubuh. Karena perbedaan dalam metabolisme dan / atau kimia tubuh (atau pola-pola mental), penurunan berat badan tentu saja bervariasi bagi setiap orang. Namun puasa bukanlah strategi penurunan berat badan yang baik, meskipun ini salah satu manfaat yang diperoleh oleh mereka yang berpuasa.
Puasa dapat membantu penurunan berat badan dengan cepat karena mengurangi cadangan lemak dalam tubuh. Karena perbedaan dalam metabolisme dan / atau kimia tubuh (atau pola-pola mental), penurunan berat badan tentu saja bervariasi bagi setiap orang. Namun puasa bukanlah strategi penurunan berat badan yang baik, meskipun ini salah satu manfaat yang diperoleh oleh mereka yang berpuasa.
8. Puasa mendorong diet sehat
Puasa mengurangi keinginan untuk makanan olahan atau cepat saji. Sehabis puasa, orang cenderung menginginkan makanan alami, terutama air putih dan buah-buahan. Jadi puasa merupakan salah satu cara puasa mempromosikan gaya hidup sehat.
Puasa mengurangi keinginan untuk makanan olahan atau cepat saji. Sehabis puasa, orang cenderung menginginkan makanan alami, terutama air putih dan buah-buahan. Jadi puasa merupakan salah satu cara puasa mempromosikan gaya hidup sehat.
9. Puasa dapat meningkatkan imunitas
Ketika seorang melakukan diet seimbang pada masa puasa, hal ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pembuangan racun dan pengurangan cadangan lemak juga dapat membantu tubuh meningkatkan imunitas. Apalagi karena orang yang berpuasa biasanya mengkonsumsi makanan dan minuman alami, maka hal ini semakin menguntungkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
Ketika seorang melakukan diet seimbang pada masa puasa, hal ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Pembuangan racun dan pengurangan cadangan lemak juga dapat membantu tubuh meningkatkan imunitas. Apalagi karena orang yang berpuasa biasanya mengkonsumsi makanan dan minuman alami, maka hal ini semakin menguntungkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
10. Puasa dapat membantu mengatasi kecanduan
Manfaat puasa lainnya, selain di atas adalah bagi mereka yang mengalami kecanduan atau melakukan kebiasaan buruk. Puasa dapat membantu pecandu mengurangi keinginan mereka, untuk merokok misalnya atau mengkonsumsi kopi terlalu banyak, dsb. Pada saat puasa, mereka yang kecanduan mengalami latihan untuk lepas dari kecanduan.
Manfaat puasa lainnya, selain di atas adalah bagi mereka yang mengalami kecanduan atau melakukan kebiasaan buruk. Puasa dapat membantu pecandu mengurangi keinginan mereka, untuk merokok misalnya atau mengkonsumsi kopi terlalu banyak, dsb. Pada saat puasa, mereka yang kecanduan mengalami latihan untuk lepas dari kecanduan.
0 Response to "10 Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan"
Post a Comment