Setiap tahun, World Economic Forum (WEF) melaporkan Indeks Kompetitif Global atau Global Competitiveness Index (GCI). Pada 2013, rangking daya saing Indonesia di antara 148 negara dunia adalah 50. Tahun sebelumnya, peringkat Indonesia ada di posisi ke-48.
Sementara tahun ini, kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh GCI Indonesia ada di posisi ke-38, atau naik 12 poin dari rangking sebelumnya. Sayangnya, kenaikan drastis tersebut luput dari perhatian masyarakat.
"Padahal Indonesia ada di nomor tiga dengan kenaikan signifikan. Tahun lalu, ketika turun dua angka saja eksposnya besar-besaran," ujar Nuh di Kemendikbud, Jumat (2/5/2014).
Nuh menyebut, kenaikan GCI ini salah satunya disebabkan oleh kontribusi pendidikan. Sebab, GCI memperhitungkan daya saing sebuah negara di bidang institusi, inovasi, higher education and training, health and primary education.
"Health and primary education yang memiliki pengaruh besar terhadap dunia pendidikan dan positif relatif bagus mengalami kenaikan," ungkapnya.
Indeks health and primary education ada di angka 5,71, naik dari sebelumnya 5,69. Faktor health yang menjadi penentu adalah berbagai penyakit seperti TBC dan AIDS. Menurut Nuh, jika hanya memperhitungkan edukasi dasar, maka nilai Indonesia cukup bagus. Namun karena terikat dengan isu kesehatan yang juga meliputi persoalan cukup rumit seperti HIV dan AIDS, kenaikan indeks ini pun relatif kecil.
"Tetapi untuk higher education and training kenaikannya 3,03 persen dan inovasi kenaikannya 5,75 persen. Ini relatif dan lumayanlah, tidak jelek-jelek amat," tuturnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Indeks Pendidikan RI Lumayanlah... Nomer 50 dari 148 Negara"
Post a Comment