Ayah Yuli, Hientoro bekerja serabutan, sementara sang bunda Sri Sari, berprofesi sebagai kondektur bus. Jika digabungkan, pendapat kedua orangtuanya dalam satu bulan berkisar Rp1,5 juta.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur karena akhirnya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Apalagi dengan fasilitas Beasiswa Bidik Misi,” tutur Yuli, seperti dinukil dari laman Unej, Jumat (8/8/2014).
Bersama tiga rekannya, alumnus SMA Negeri 2 Kediri itu diterima di Fakultas Kedokteran Unej melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan fasilitas Beasiswa Bidik Misi. Melalui beasiswa tersebut, seluruh biaya kuliah Yuli hingga lulus akan ditanggung bahkan dia berhak mendapatkan biaya hidup setiap bulan.
Sebenarnya, Yuli merasa terkejut dapat diterima di Fakultas Kedokteran Unej. Sebab dia merasa prestasi selama sekolah di SMAN 2 Kediri tidak terlalu mentereng. Sehingga Yuli tidak hanya menggantungkan nasibnya pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
“Memang beberapa kali saya masuk dalam 10 besar di kelas, pernah juga masuk sebagai 10 peserta terbaik dalam lomba karya tulis ilmiah di Kediri, tapi menjadi yang terbaik belum pernah. Makanya kemarin tidak tembus di SNMPTN dan mendaftar di SBMPTN,” urai mahasiswa yang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak atau jantung itu.
Yuli mengaku bangga bisa menjadi mahasiswa Kedokteran Unej mengingat tingkat persaingan di jurusan tersebut sangat tinggi. Terlebih lagi yang mendaftar melalui fasilitas Beasiswa Bidik Misi.
Dari data di Bagian Akademik Unej, tahun ini ada 34.947 pelamar jalur SBMPTN ke Kampus Tegalboto. Dari jumlah itu Yuli harus bersaing dengan 2.169 peserta yang mendaftar ke jurusan Pendidikan Dokter dan yang diterima hanya sebanyak 70 peserta.
http://kampus.okezone.com/read/2014/08/07/373/1021432/anak-kondektur-bus-kuliah-kedokteran-di-unej-1
0 Response to "Wow... Anak Kondektur Bus Kuliah Kedokteran di Unej"
Post a Comment