Masalah yang dihadapi oleh penderita buta warna kini dapat diselesaikan berkat kacamata baru yang memungkinkan melihat spektrum warna penuh, untuk pertama kalinya.
Sekitar 8 persen laki-laki dan sejumlah kecil perempuan menderita ‘kekurangan merah-hijau’, kelainan genetik yang membatasi mereka melihat beberapa warna merah dan hijau.
Namun lensa baru, yang awalnya ditujukan untuk membantu petugas medis menemukan pembuluh vena dan memar, ternyata bisa juga untuk membantu penderita cacat penglihatan itu membedakan warna yang sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Penemuan oleh lembaga penelitian 2AI Labs, AS didasarkan pada penelitian oleh ilmuwan kognitif Mark Changizi, seorang spesialis dalam evolusi neurobiologi.
Namun kacamata buatan laboratorium 2AI ini tidak dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi buta warna, melainkan untuk membantu dokter dan perawat mendeteksi ‘darah beroksigen’ di kulit.
Namun dalam tes lensa – yang dijuluki Oxy-Iso – ditunjukkan bisa membantu orang buta warna membedakan bagian-bagian dari spektrum warna yang sebelumnya tidak dapat dilihat.
Pada blog-nya, seperti dikutip Daily Mail, Profesor Changizi mengatakan: “Meskipun kami tidak merancang teknologi kami khusus untuk penderita buta warna, namun kami tidak terlalu terkejut bahwa Oxy-Iso dapat membantu melihat yang kekurangan warna merah-hijau. (Aya/A-147)***
Sumber : Pikiran Rakyat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Ilmuwan Berhasil Membuat Kacamata untuk Buta Warna"
Post a Comment