Institut Garuda Nusantara (IGN) menyelenggarakan sarasehan bertema "Kedaulatan Energi Syarat Mutlak Ketahanan Bangsa" dalam rangka mencari solusi efektif terhadap krisis energi yang terjadi di Indonesia.
Direktur Eksekutif IGN Rachmat Pambudy, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sejak 2003, defisit energi migas di Indonesia telah membawa Indonesia pada level mengkhawatirkan.
"Energi fosil yang ada di bumi Indonesia diperkirakan akan habis dalam 11 tahun mendatang, hal ini diperparah dengan pemborosan dalam cara penggunaan energi fosil," paparnya di Jakarta, Senin (2/6/2014).
Menurutnya, penduduk Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi energi per kapita terus meningkat. "Peningkatannya mencapai 7 persen per tahun, kita juga menghadapi masalah logistik yang berat dan mahal, dengan belum adanya sistem produksi energi setempat," jelasnya.
Menurutnya saat ini Indonesia masih menjadi pengimpor pangan dan energi yang cukup besar. Karenanya, impor ini akan menjadi beban pada APBN. "Tahun-tahun yang akan datang akan menjadi berat bagi kita, terlebih kalau batu bara habis, gas habis," tuturnya.
Dia meyakini, spektrum permasalahan energi di Indonesia sangatlah kompleks. Dia menilai, Indonesia memerlukan kebijakan energi yang dapat mengelola energi dalam negeri secara mandiri. "Diperlukan kesungguhan pemerintah dalam mengelola energi non-fosil," tukas dia.
http://economy.okezone.com/read/2014/06/02/19/992794/energi-fosil-indonesia-habis-11-tahun-lagi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Energi Fosil Indonesia Habis 11 Tahun Lagi"
Post a Comment