Indonesia Kekurangan pilot helikopter

Dengan kondisi wilayah Indonesia yang berpulau-pulau, sarana transportasi udara menjadi salah satu pilihan alternatif masyarakat dan pengusaha terutama industri pertambangan.
Helikopter menjadi salah satu alternatif untuk melayani masyarakat atau industri. Tetapi, hanya dalam hitungan jari, Indonesia bakal mengalami krisis pilot terutama helikopter. Dari data Asosiasi Pilot Helikopter, Indonesia cuma punya 185 pilot.
Bahkan, saat ini pilot helikopter asing sudah mencapai 50 orang. Bukan tidak mungkin, dengan adanya pasar bebas ASEAN, pilot helikopter asing akan memanfaatkan kebutuhan pilot di dalam negeri.
Pemerintah, kata Sekjen Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia Capt Yunus terlambat dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia di bidang penerbangan. Padahal, saat ini permintaan sangat tinggi. di khawatirkan, dalam beberapa tahun, pilot asing akan menjamur di Indonesia. Lantas apa, yang bikin Indonesia krisis pilot?

1.
Minim regenerasi

Merdeka.com - Sekjen Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia (APHI) yang juga anggota Federasi Pilot Indonesia (FPI), Capt Yunus, menyebut Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) hampir selama puluhan tahun tidak menghasilkan lulusan pilot yang khusus menerbangkan helikopter. Sehingga, selama puluhan tahun tidak ada regenerasi.
"Kita 23 tahun tidak mencetak pilot helikopter. Untuk menciptakan pertumbuhan lama sekali. Dulu tutup sejak tahun 1988 sampai 2010. 2011 kita baru on lagi dan kita masalah dalam regenerasi massal," ucap Yunus dalam diskusi bersama wartawan di Kantor FPI, Jakarta, Jumat (6/6).

2.
Banyak yang pensiun

Merdeka.com - Krisis pilot helikopter yang di depan mata, bukan hanya soal pengembangan SDM yang minim. Tetapi dari 185 pilot yang ada, hampir sekitar 20 persen atau sekitar 37 orang pilot helikopter akan pensiun.
Sementara, sejauh ini Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia masih baru bisa mencetak sembilan lulusan pilot helikopter. "Sekarang ini saja kita butuh 60 dan nanti sudah establis setahunnya kita cukup 10 orang," tegasnya.
Untuk mencetak pilot helikopter membutuhkan waktu lama. Pasalnya, untuk mengejar jam terbang tidak sama dengan pilot pesawat berjadwal. "Helikopter regenerasi itu dengan jam terbang lama sekali. Kita enggak bisa ditunda lagi, katanya.

3.
Terkendala aturan jam terbang

Merdeka.com - Minimnya lulusan pilot helikopter, berbeda jauh dengan pesawat berjadwal. Untuk menjadi co pilot helikopter harus mempunyai jam terbang 750 jam. Pencetakan jam terbang ini sangat sulit berhubung helikopter jarang terbang. Sehingga rata-rata jam terbang para siswa penerbangan hanya 150 jam.
Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia mengaku telah mengirimkan materi usulan revisi pedoman tata kerja (PTK) 0050/SKKMigas. Sebagai pedoman operasi penerbangan helikopter pendukung kegiatan hulu migas.
"Ini syarat dari SKK Migas karena mereka wasit dalam helikopter pribadi untuk kegiatan eksplorasi. Mayoritas pilot helikopter pribadi bekerja di perusahaan migas. Kalau kita enggak create kita akan diserang pilot helikopter asing," katanya.

http://www.merdeka.com/uang/ini-yang-bikin-indonesia-bakal-krisis-pilot-helikopter/terkendala-aturan-jam-terbang.html

0 Response to "Indonesia Kekurangan pilot helikopter"

Post a Comment