Manny Pacquiao, Kemiskinan Jadi Api Menumbangkan Lawan

 
  
Bersetru dengan ayah kandung selama 20 tahun. Gara-gara anjing kesayangan Manny dibunuh dan dijadikan lauk oleh ayahnya karena kemiskinan keluarga.
Menjelang pertandingan akbar antara Manny Pacquiao dan Floyd Mayweather, menjadi ajang reuni dan rekonsiliasi antara Pacquiao dan ayahnya, Rosalio Pacquiao.

Dalam sebuah wawancara ekslusif dengan Daily Mail, Rosalio membantah memakan daging anjing kesayangan Manny sebagai pemicu keretakan hubungannya dengan Manny. “Saya tidak memakan anjing itu,” kata Rosalio, membantah bara api konflik antara dia dan anaknya 20 tahun silam.

Sebelumnya, Manny mengaku kelakuan ayahnya karena membunuh anjing kesayangan keluarga untuk dijadikan sebagai lauk karena kemiskinan keluarga itu begitu kental, tak termaafkan. Insiden itu kata Manny lebih buruk ketimbang ketika ayahnya meninggalkan ibunya.

Namun Rosalio membantah insiden yang menyebabkan dia berselisih dengan Manny 20 tahun lalu.

Rosalio pada Daily Mail menyatakan keluarganya di Filipina begitu miskin. Sehingga terkadang bahkan mereka tak bisa makan nasi.
Rosallo mengaku harus memetik 70 kelapa dalam sehari, berjuang untuk mendapatkan 80 pence sterling atau Rp 15.800 sehari bagi keluarga mereka yang tinggal berjejalan di sebuah rumah kumuh.

Insiden anjing itu pula yang membuat Manny kemudian memutuskan keluar rumah dan merantau. Menjadi anak jalanan, kuli serabutan, sampai akhirnya menjadi petinju. Kemiskinan keluarga begitu menteror Manny
Kini, menjelang pertandingan akbar senilai 67 juta poundsterling atau Rp 1,3 trilyun antara Many dan Mayweather, keduanya sudah saling melupakan kenangan pahit itu. Rosalio akan duduk di dekat ring Manny dalam pertandingan itu.

***

Pengakuan ayah juara tinju Manny Pacquiao disampaikan untuk pertama kalinya di rumah mewah Manny di Beverly Hills senilai 8,4 juta poundsterling atau Rp 16,4 milyar. Dia mengungkapkan cerita kemiskinan keluarga itu 20 tahun lalu dengan suara emosional dan tersendat.

Rosalio Pacquiao mengambarkan kemiskinan keluarga mereka yang hidup di Filipina selatan. Ia juga membantah bahwa dialah yang membunuh anjing kesayangan Manny untuk lauk sehingga memicu ketegangan antara ayah dan anak selama dua dekade.

Rosalio, 56 tahun, meninggalkan ibu Manny, Dionisia, untuk tinggal bersama wanita lain saat Manny masih anak-anak, berbicara gamblang tentang hubungannya yang sudah membaik dengan anaknya.

Bicara dengan bangga tentang rumah mewah anaknya di General Santos, Filipina, Rosalio berkata, ”Kadang, sulit mempercayai bahwa ini nyata.”
“Sebelumnya kami hanya makan pisang.  Sekarang kami bisa memakan apa saja.”

Manny –yang membeli rumah mewahnya di Beverly Hills senilai 8,4 juta poundsterling dari Sean Combs dan dikabarkan akan menerima 67 juta poundsterling dari pertarungannya dengan Mayweather— tumbuh di sebuah rumah rombeng di kampung miskin Tango. Sebuah wilayah yang dikuasai oleh pemberontak muslim.

Sebagai buruh perkebunan, Rosalio harus memanjat pohon kelapa untuk memetik 70 kelapa sehari, dan mendapat 80 sen atau Rp 15.800, yang harus dicukup-cukupi untuk dia, istri, kakak perempuan Manny, Manny, dan dua adik laki-laki Manny lainnya.

Mereka seringkali hanya bisa makan pisang dan akar tanaman. Tapi bila uangnya cukup Rosalio akan memastikan keluarganya memakan nasi.
Berbaju kaos dan celana pendek namun mengenakan sebuah kalung emas dan jam mewah, Rosalio berkata, “Kehidupan kami begitu keras saat Manny masih muda.”

“Kebanyakan kami hanya memakan pisang dan akar tanaman, tetapi ketika saya mendapat uang lebih saya memastikan keluarga saya memakan nasi.”
Ketika Manny berumur 10 tahun, mereka pindah ke utara kota General Santos, dan mereka hidup dengan menjual makanan di pinggir jalan untuk bertahan hidup. Pamannya mengajarkan Manny bagaimana bertinju dan ketika dia berumur 15 tahun dia sudah menjadi petinju yunior paling hebat di Filipina selatan.

Hidup Manny selalu naik dan turun, misalnya saja ketika Rosalio meninggalkan ibu dan keluarganya untuk pindah ke pelukan wanita lain, atau saat ayahnya membunuh anjing kesayangan keluarga.  Pelatih Manny, Fred Roache, bahkan mengatakan Rosalio tak hanya membunuh anjing keluarga itu, melainkan juga memakannya.

Pada buku otobiografi tahun 2010, Manny –satu-satunya petinju yang meraih gelar juara dunia dalam delapan kelas berbeda— mengatakan tindakan ayahnya membunuh anjing kesayangannya “lebih buruk” ketimbang saat ayahnya meninggalkan keluarganya.

“Dia (Rosalio) mengambil anjing yang saya temukan dan membunuhnya. Untuk seorang anak-anak, tindakan itu tak termaafkan. Itu mencuri apa yang saya cintai, dan lebih buruk dari perbuatan mencuri uang,” tulis Manny. “Sudah 20 tahun berlalu, dan saya belum bisa memaafkan dia.”

Manny tak pernah bertemu ayahnya selama dua dekade setelah kematian anjing kesayangannya. Ia baru bertemu ayahnya ketika dia bertanding di Amerika tahun 2009. Ia mempertemukan ayah dan ibunya. “Saya tidak lagi marah dan murka padanya.”kata Manny. “Saya sudah memaafkan.”

Kata Manny, telah banyak tahun berlalu dan mereka berdua menderita karena peristiwa memalukan di masa lalu. Ia dan ayahnya telah berdamai. Begitu juga dengan kemiskinan yang mengikatnya di waktu muda.
Kini, kemiskinan menjadi api bagi Manny untuk merobohkan lawannya. Tak terkecuali Mayweather...

Sumber: Daily Mail

http://www.dream.co.id/news/manny-pacquiao-kemiskinan-jadi-api-menumbangkan-lawan-150502i.html

0 Response to "Manny Pacquiao, Kemiskinan Jadi Api Menumbangkan Lawan"

Post a Comment